LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL KENAKALAN REMAJA

   LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK                   SOSIAL KENAKALAN REMAJA



Anggota kelompok : 
1. Agus Slamet Riyanto (2) 
2. Arianto Eka Nur Ikhwan (6) 
3. Azimatun Najikhah (8) 
4. Erick Riski Ardianto (11) 
5. Irwanun Najib (15) 
6. Muhammad Ayun Albab (20) 
7. Adi Tri Prayoga (21) 
8. Nur Roikhana Zahro (24) 
9. Riyadi Suwito (25) 
10. Rizki Illahi (26) 
11.Vanny Nur Safitri (35) 


                 SMA NEGERI 1 PAMOTAN
       DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
       PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH                                TAHUN 2023




KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, aas semua kehendak-Nya, kami berhasil menyelesaikan laporan penelitian dengan tepat waktu yang berjudul "Laporan Penelitian Konflik Sosial Kenakalan Remaja ". 

Penyusunan laporan penelitian ini ditulis berdasarkan wawancara langsung dengan narasumber kami yaitu bapak Pranata selaku KAPOLSEK Pancur. Isi dari laporan ini yaitu bertuliskan tentang wawancara kami dengan kepolisian Pancur tentang fenomena kenakalan remaja . Penulis berharap, pemaparan dalam isi penelitian sederhana ini bisa mempermudah pembaca untuk mengetahui tentang informasi terkait konflik sosial kenakalan remaja yang sedang terjadi.
Kami menyadari bahwa hasil penelitian yang disusun masih jauh dari kata sempurna, dan memiliki kekurangan dari berbagai aspek. Untuk itu, Kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan penelitian ini melalui email kunjunganlapangan@gmail.com atau menghubungi wa kami +62 85852565963. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Pamotan, 5 Maret 2023

                              DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH 
1.3.TUJUAN PENELITIAN
1.4. MANFAAT PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. LOKASI PENELITIAN
3.2. TEMPAT PENELITIAN
3.3. ANGGOTA PENELITIAN
3.4. DAFTAR PERTANYAAN
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. PROFIL INFORMAN 
4.2. SUASANA WAWANCARA 
4.3. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KENAKALA REMAJA
4.4. DAMPAK TERJADINYA KENAKALA REMAJA 
4.5. SOLUSI UNTUK MENCEGAH KENAKALA REMAJA 
4.6. PROSES TERJADINYA 
BAB V PENUTUP
5.1. KESIMPULAN 
5.2. SARAN
5.3. DAFTAR PUSTAKA




BAB IPENDAHULUAN
1.1.  LATAR BELAKANG
Permasalahan tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi            dibanggakan.Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar beritaditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja diantaranya tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA , pemakain narkoba dan lain-lain.Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnyamenjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuanBangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh karena itu , kamisebagai remaja yang berpendidikan sadar bahwa kenakan remaja harus segera dihilangkan, kami mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya tulis. 

1.2. RUMUSAN MASALAH 
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian konflik sosial adalah sebagi berikut : 
1. Apa penyebab terjadinya kenakalan remaja antar pelajaran? 
2. Bagaimana dampak kenakalan remaja antar pelajaran bagi masyarakat? 
3. Bagaimana penanggulangan kenakalan remaja antar pelajaran?

1.3. TUJUAN PENELITIAN
           1. Untuk mengetahui dan memperoleh data mengenai penyebab terjadinya kenakalan remaja antar pelajar. 
2. Untuk mengetahui apa saja dampak kenakalan remaja kepada masyarakat. 
3. Untuk mengetahui bagaimana penanggulangan kenakalan remaja antar pelajar oleh polsek Pancur. 

1.4. MANFAAT PENELITIAN 
- Sebagai alat untuk membangun pengetahuan dan memfasilitasi pembelajaran.
- Untuk memahami berbagai masalah dan meningkatkan kesadaran publik.
- Sebagai cara untuk membuktikan kebohongan dan mendukung kebenaran.

             BAB II KAJIAN PUSTAKA 

Menurut Kartono (2014), kenakalan remaja (juvenile deliquency) ialah 
perilaku kejahatan atau kenakalan anak-anak muda yang merupakan gejala sakit 
(patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu 
bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah 
laku yang menyimpang. Anak-anak muda yang deliquen atau jahat itu disebut 
pula sebagai anak cacat secara sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan 
oleh pengaruh sosial yang ada di tengah masyarakat. 
Menurut Willis (2014) kenakalan remaja merupakan suatu perbuatan 
yang dilakukan oleh remaja yang melanggar hukum, agama, dan norma-norma 
yang berlaku dimasyarakat sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi orang 
lain, mengganggu ketentraman masyarakat umum, termasuk dirinya sendiri.
Menurut Sudarsono (2015), juvenile delinquency sebagai kejahatan 
anak yang dapat diinterpretasikan berdampak negatif secara psikologis terhadap 
anak yang menjadi pelakunya, apalagi jika sebutan tersebut secara langsung 
menjadi semacam trade-mark.
Menurut Santrock (2007) kenakalan remaja (juvenile delinquency) 
mencakup perilaku yang luas, mulai dari perilaku yang tidak bisa diterima secara 
sosial seperti membuat masalah disekolah sampai perbuatan kriminal sepertiperampokan. Terdapat dua jenis pelanggaran yaitu: indeks offenses dan status
offenses. Indek offenses merupakan tindakan kriminal yang dilakukan oleh orang
dewasa atau pun remaja nakal yang meliputi perampokan, penyerangan dengan
kekerasan, perkosaan, pembunuhan, maupun penyalahgunaan narkoba.
Sedangkan status offenses merupakan yang kurang serius meliputi kabur dari
rumah, bolos, minum-minuman keras, seks bebas dan perilaku yang tidak bisa
dikontrol.
   Simanjuntak (1984) menjelaskan bahwa kenakalan remaja merupakan
suatu perbuatan yang bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku didalam
masyarakat ditempat ia tinggal atau dapat juga disebut sebagai suatu perbuatan
yang anti sosial yang mengandung unsur anti normatif.
Walgito (1982) menjelaskan bahwa kenakalan remaja merupakan
perbuatan yang jika dilakukan oleh orang dewasa disebut kejahatan, dan jika
dilakukan oleh remaja disebutkenakalan. Jadi, kenakalan remaja merupakan
perbuatan yang melawan hukum, yang dilakukan oleh remaja.
Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kenakalan remaja adalah suatu tindakan atau perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh remaja, bersifat antisosial, melanggar norma sosial, norma agama,
serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat, sehingga dapat
merugikan orang lain, menganggu ketertiban dan ketentraman umum dan dapat merusak diri sendiri. 

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. LOKASI PENELITIAN 

Lokasi penelitian konflik sosial ini dilakukan di kapolsek pancur tepatnya di jln Jatirogo km 3.2 Desa Pancur, Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah, kp, tiang, Pancur, Jawa Tengah, 59262.


3.2. TEMPAT PENELITIAN

KAPOLSEK KECAMATAN PANCUR

3.3. ANGGOTA PENELITIAN

Penelitian  ini dilakukan oleh kelompok 4 yang berjumlah 11 orang diantaranya : 

1. Agus Slamet Riyanto (2) (Ds.langkir rt1/rw1) 
2. Arianto Eka Nur Ikhwan (6) (Ds.pandan rt:06/rw02) 
3. Azimatun Najikhah (8) (Ds.Samaran rt:04/rw02) 
4. Erick Riski Ardianto (11) (Ds.Wuwur Rt:05/Rw02) 
5. Irwanun Najib (15) (Ds.Samaran rt:01/rw01) 
6. Muhammad Ayun Albab (20) (Ds.Samaran rt:04/rw02) 
7. Adi Tri Prayoga (21) (Ds.Sidorejo
Rt1/Rw3) 
8. Nur Roikhana Zahro (24) (Ds. Ringin Rt03/Rw02) 
9. Riyadi Suwito (25) ( Ds. Langkir rt:02/rw01) 
10. Rizki Illahi (26) (Ds. Samaran Rt04/Rw02) 
11.Vanny Nur Safitri (35) (Ds. Samaran rt:01/rw:01) 

3.4. DAFTAR PERTANYAAN 

1. Maaf sebelumnya pak, nama bapak siapa? 
2. Bapak tinggal dimana? 
3. Bagaimana pendapat bapak cara  menanggulangi kenakalan remaja dilingkungan Pancur? 
4. Mengapa bisa terjadi kenakalan remaja? 
5. Bagaimana dampak yang terjadi akibat kenakalan remaja? 
6. Apakah betul jika kenakalan remaja salah satunya disebabkan karena kurangnya perhatian dari orang tua? 
7. Dalam sejarah berdirinya polsek Pancur kasus kenakalan remaja apa yang pernah bapak tangani? 
8. Apa  hukuman yang diberikan jika melakukan pelanggaran? 
9.Apakah bapak pernah melakukan razia judi online? 
10. Apakah ada balap liar di kecamatan Pancur? 
11. Bagaimana cara mengatasinya? 
12. Mengapa banyak remaja yanah menggunakan kenalpot bising? 
13.Dan bagaimana cara untuk mengatasinya?
14. Apa upaya untuk menghindari kenakalan remaja? 
15. Apa saja faktor terjadinya kenakalan remaja? 


BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. PROFIL INFORMAN 



( Sesi foto bersama bapak Pranata (dokumentasi kelompok) 

Bapak Pranata tinggal di Desa Sidowayah Kecamatan Pancur Rt 02/ Rw 01.Ditugaskan di Kapolsek Pancur. 




( Sesi penyerahan bingkisan kepada bapak Pranata. (sumber:dokumentasi kelompok) 




4.2. SUASANA WAWANCARA



     Suasana wawancara pada hari minggu  tanggal 5 maret 2023   terpantau sedang sepi, hanya ada beberapa polisi yang sedang bertugas, banyak kendala yang kelompok kami alami terutama faktor cuaca yang menghadang kadang panas kadang hujan jadi proses wawancara sempat tertunda. 




( proses pedoman wawancara bersama guru mapel sosiologi bapak suhadi ) 

( hasil vid dokumenter yang diunggah diakun You Tobe : Ayinun Albab) 


4.3. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KENAKALA REMAJA
  • Terbiasa dimanja. Perilaku orang tua yang tidak tepat terhadap anak bisa menjadi pemicu kenakalan pada anak remaja.
  • Keluarga tidak harmonis.
  • Kurangnya kasih sayang. 
  • Pendidikan yang terlalu keras. 
  • Komunikasi yang buruk. 
  • Lingkungan pergaulan. 
  • Faktor religi. 
  • Lingkungan tempat tinggal.


4.4. DAMPAK TERJADINYA KENAKALA REMAJA

- DAMPAK POSITIF 
Salah satu dampak positif dari pergaulan bebas adalah remaja lebih banyak berteman, baik dalam kelompok usia maupun di masa dewasa. Mereka mudah bersosialisasi dan dapat beradaptasi dengan hal baru.
- DAMPAK NEGATIF
Dampak negatif perilaku menyimpang bagi remaja terhadap: Diri sendiri: prestasi menurun, hilang rasa tanggung jawab, dan dijauhi lingkungan sosial. Orang lain: merugikan orang lain, mengganggu kenyamanan orang lain. Lingkungan: merusak ekosistem lingkungan. 

4.5. SOLUSI UNTUK MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

- Dibutuhkan pembekalan agama yang cukup dimulai sejak dini, mulai dari beribadah,
mengunjungi tempat ibadah (sesuai kepercayaan masing-masing), dan lainnya.
- Kegagalan dalam menghadapi identitas peran serta lemahnya kontrol diri dapat
dicegah dan diatasi melalui prinsip keteladanan. Remaja harus mampua mendapatkan
figur-figur orang dewasa sebanyak mungkin yang memang sudah melampaui masa
remaja terdahulunya dnegan baik. Bahkan mereka juga berhasil untuk memperbaiki
diri meskipun sebelumnya gagal mencapai tahapan ini.
- Sebagai remaja, harus pintar-pintarnya memilih lingkungan pergaulan yang tepat dan
baik sehingga tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku menyimpang. Selain itu
sebagai orang tua hendaknya memberikan arahan-rahan terhadap komunitas atau
pergaulan mana yang seharunys diikuti oleh remaja.
- Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh
pengaruh-pengaruh buruk yang diberikan teman-teman seumuran maupun
sepergaulannya.
- Harus ada kemauan yang tinggi dari pihak orang tua untuk memperbaiki kondisi
keluarga sehingga nantinya tercipta kondisi keluarga yang harmonis, nyaman, dan
komunikatif.
- Peran orang tua dalam memberikan kasih sayang serta perhatian dalam hal apapun
- Pengawasan orang tua namun tidak bersifat mengekang. Misalnya saja sebagai orang
tua anda boleh membiarkan anak melakukan apapun yang masih dalam batas wajar.
Namun jika menurut anda anak telah melewati batasan wajar yang sudah ditentukan,
maka penting bagi orang tua untuk memberitahukan mengenai dampak dan akibat
yang bisa saja diterima oleh anak jika terus melakukan hal tersebut.
- Sebagai orang tua, jangan melarang anak untuk bergaul dengan teman-teman
seumuran. Jika anda membiarkan anak bergaul dengan teman-teman main yang tidak
seumurannya, maka tentu saja gaya hidupnya akan berbeda. Sehingga gaya hidupnya
akan berubah mengikuti teman sepermainanya tersebut.
- Pengawasan intensif yang perlu dilakukan adalah pada media komunikasi semisal
televisi, radio, internet, handphone, dan lainnya.
- Dibutuhkan bimbingan kepribadian dari pihak sekolah, karena lingkungan sekolah
merupakan lingkungan dimana anak menghabiskan banyak waktu selain di rumah.
- Dukung hobi anak selama hal tersebut masih dalam konteks positif. Jangan mencegah
hobi atau kesempatan apapun yang dapat membantu anak mengembangkan dirinya
sendiri.
- Sebagai oang tua, penting untuk memiliki peran sebagai tempat curhat yang nyaman
bagi anak-anak anda. Sehingga ketika anak mengalami masalah, sebagai orang tua
anda bisa membimbing dan mendampingin anak. 

4.6. PROSES TERJADINYA KONFLIK SOSIAL

   Pada hari minggu tepatnya jm 14.00 kami mengunjungi kapolsek dikecamatan Pancur untuk mewawancarai tentang konflik sosial kenakalan remajayang pernah terjadi di daerah kecamatan pancur. Menurut bapak Pranata kenakalan remaja didaerah Pancur disebabkan karena pergaulan bebas dan kurangnya kasih sayang dari orang tua. Maka dari itu untuk orang tua dari salah satu remaja dimohon agar memperhatikan anaknya saat bergaul dengan orang lain. 

BAB V PENUTUP 

 5.1. KESIMPULAN

A. Pendorong terjadinya kenakalan remaja adalah karena faktor ekonomi
yang membuat meraka melakukan haltersebut dan juga dikarnakan adanya
pengaruh yang tidak baik dari lingkungan dan temaan sejawat hingga
terjadinya perbuatan yang menyimpang dilakukan oleh remaja sehingga
membuat orang tua jadi resah terhadap perlakuan anak-anaknya.
B. Usaha yang dilakukan oleh orangtua dalam mencegah penyimpangan
prilaku remaja, orangtua telah melakukan berbagai upaya, dari
menanamkan ilmu agama pada anak, mengontrol pergaulan anak, serta
memukul anak jika ketahuan melakukan prilaku yang salah atau prilaku
menyimpang, itu semua tidak akan terwujud tampa contoh dari kedua
orangtua dan kerabat yang terdekat.
C. Bimbingan Akhlaq dan Agama yang harus dimulai dari keluarga atau
yang disebut dengan pendidikan agama dalam keluarga. Ini merupakan
basis utama untuk membekali anak dari hal-hal yang dapat
menjerumuskannya kejurang kehancuran, oleh karena itu maka orang tua
harus berupaya secara maksimal dengan segala daya dan upaya untuk dapat menciptakan keluarga yang harmonis yang didasari oleh nilai-nilai
kasih sayang berdasarkan tuntunan agama, istilah agama disini disebut
dengan istilah keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah, sehingga anak- anak memperoleh ketentraman dan kedamaian dalam keluarga.


5.2. SARANA

Dari penelitian yang telah dilakukan , perlu kiranya penulis
memberikan saran atas permasalahan yang terjadi :
1. Hendaknya orangtua dan tokoh masyarakat bekerja sama dalam
memberantasi penyimpangan prilaku remaja, dengan membuat peraturan
tidak boleh mengadakan hiburan malam dan mengadakan wirid remaja dan
kegiatan-kegiatan yang bermamfaat untuk hari depan remaja,
2. Orang tua diharapkan memberikan suri tauladan yang baik kepada anak,
agar bisa memberi contoh bukan hanya memberi komando, dan orang tua
diharapkan memahami perkembangan anak, mengajak anak berkonsultasi
dalam setiap permasalahan yang dihadapi oleh anak.
3. pondasi islam disetiap keluarga harus kuat, kalau dasarnya sudah kuat
diterpa apapun ia tidak akan pernah goyah dan runtuh. Upaya
pencegahannya, Keluarga, harus memperbaiki keluarga itu sendiri dimulai
anak, ibu dan bapak (bagai mana bayangan akan lurus kalau kayu nya
bengkok ), Pendidikan agama islam dapat digunakan sebagai terapi
terhadap kenakalan remaja, karena sifat ajaran Islam unifersal
adalahmawaddah wa rohmah, bimbingan agama seperti ajaran moral yang
diajarkan kepada mereka akan sangat berpengaruh untuk mencegah. 


5.3. DAFTAR PUSTAKA

"Kenakalan Remaja"
https://an-nur.ac.id/. 28 November 2022
https://an-nur.ac.id/kenakalan-remaja-pengertian-jenis-penyebab-dan-cara-mengatasinya/.













Postingan populer dari blog ini

LEARNING TOUR SMA N 1 PAMOTAN DI DESA DASUN

PERUBAHAN SOSIAL PADA ZAMAN DAHULU DAN ZAMAN SEKARANG

BATIK LASEM